MENU

Sabtu, 26 April 2008

Cara Makan Sehat ala Rasul saw.

Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah memang sudah disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia., termasuk dalam hal pola makan. Memang sih, hanya urusan makanan. Tetapi kalau dengan pola makan tersebut, Rasulullah kemudian memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan sanggup mengalahkan para pegulat, tampaknya kita harus mikir lagi untuk mengatakan hanya. Ini bukan perkara remeh. Sebab salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya. Selama ini kita mengenal dua bentuk pengobatan. Pengobatan sebelum terjangkit penyakit / pencegahan ( At thib Al wiqo`i), dan pengobatan setelah terjangkit penyakit (at thib al `ilaji). Nah, dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan. (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus berhubungan dengan obat-obat kimia.

Hal pertama yang menjadi menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari. Sudah umum di ketahui bahwa udara pagi kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain. Ini ternyata sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam aktifitasnya selama sehari penuh. Maka tidak usah heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktifitas. Selanjutnya rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya.

Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al qur`an, kata syifa / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan al hafidz al amin, karena bisa menyembuhkan luka bakar.

::=::Langkah-Langkah Kecil Menuju Hidup Positif::=::

Mungkin sudah seringkali kita mendengar ungkapan tentang keuntungan berpikiran positif. Memang menurut beberapa penelitian ditemukan bahwa orang-orang postif cenderung menjalani kehidupan lebih bahagia dan sehat. Namun, dengan lingkungan pergaulan dan pikiran-pikiran yang berkecamuk di kepala kita, rasanya tak mudah untuk terus-menerus mempertahankan sikap positif. Akan tetapi, untuk sebuah tujuan yang bagus tak ada salahnya jika kita mengusahakan yang terbaik. Berikut beberapa panduan melakukan lagkah-langkah kecil untuk mempertahankan sikap positif.

  1. Mulailah Selangkah Demi Selangkah – Adakalanya saat menginginkan perubahan, kita ingin mengubah segalanya secara menyeluruh. Daripada mengubah secara keseluruhan, lebih baik perbaiki setahap demi setahap. Buat catatan tentang hal yang membuat Anda merasa tak puas, cari sisi yang membuat Anda merasa tak senang, lalu mulailah melakukan tindakan untuk mengubahnya. Melakukan perubahan selangkah demi selangkah justru memiliki peluang besar untuk mendapatkan hasil maksimal.
  2. Berbincang Dengan Diri Sendiri – Diantara seminggu penuh waktu kita untuk beraktifitas, luangkan sehari saja untuk merasakan kedekatan dengan diri Anda sendiri. Dengarkan secara seksama kata hati Anda. Pecayalah, Anda akan merasa kaget saat mengetahui betapa kerasnya Anda terhadap diri sendiri. Cerna setiap ungkapan kata hati dan gantikan pikiran-pikiran negatif dengan pemikiran yang positif.
  3. Berhenti Membandingkan – Sudah sewajarnya jika kita melihat orang lain sebagai tolok ukur, tapi jangan lantas membuat Anda membandingkan kehidupannya dengan kehidupan Anda sendiri. Membandingkan hubungan dengan pasangan, pekerjaan yang Anda miliki dengan apa yang dimiliki orang lain hanya akan memukul keras harga diri Anda. Memandang kelebihan orang lain hanya akan mengembangkan fantasi, yang justru akan mendorong Anda jatuh ke dalam rasa tak peraya diri.
  4. Nasehati Diri Sendiri – Kebanyakan orang cenderung lebih mahir menyelesaikan permasalahan orang lain dari pada mengatasi masalahnya sendiri. Jika Anda berhasil menghibur seorang teman yang ditimpa masalah, tanyakan padanya apa yang telah membuatnya merasa terhibur. Lain kali jika Anda mendapatkan masalah, mungkin penghiburan Anda tersebut dapat berguna untuk diri sendiri.